Picture
Suatu ketika Rasulullah SAW bangun dari tidur dalam keadaan memerah mukanya, beliau lalu berkata, “La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab karena keburukan telah dekat, telah terbuka hari ini benteng penghalang Ya’juj dan Ma’juj [seperti ini beliau melingkarkan antara ibu jari dengan telunjuk], lalu ditanyakan, “Apakah kita akan dibinasakan, padahal ada orang-orang shalih di tengah-tengah kita?” Beliau menjawab, “Ya, jika al khabats telah merajalela.” (HR. Al-Bukhari-Muslim).

Kata al-khabats dalam hadits ini memiliki makna segala perbuatan yang merupakan bentuk kemaksiatan terhadap Allah, serta dilakukan kapan saja dan di mana saja, (banyak dijumpai di setiap waktu dan tempat).

Hadits tersebut menjelaskan, bahwa jika kemaksiatan telah tersebar dan merajalela, maka artinya iman menjadi sesuatu yang sangat minoritas, kebaikan dan keberkahan rizki telah lenyap, rasa aman tidak ada lagi, banyak terjadi huru-hara dan wabah penyakit. Sementara itu kesia-siaan menjadi sesuatu yang mendominasi, keadaan masyarakat berubah total, kemungkaran dianggap kebaikan, sedangkan kebaikan menjadi sesuatu yang diingkari. Inilah salah satu tanda akan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj yang merupakan satu di antara sekian per-tanda, bahwa Kiamat telah di ambang pintu.

Ini merupakan indikasi, bahwa apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW di atas telah mendekati kenyataan. Beliau telah memberitahukan kepada kita beberapa tanda dekatnya hari kiamat yang terjadi di akhir zaman. Di antara tanda-tanda kiamat antara lain; pertama,  orang tidak memperhatikan halal dan haram.

Dalam Shahih al-Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh akan datang kepada manusia ini suatu masa, di mana seseorang sudah tidak peduli lagi, bagaimana caranya mendapatkan harta, apakah secara halal ataukah dengan cara haram.”

Termasuk katagori mencari harta secara haram adalah dengan memprak-tekkan riba dan rentenir. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa sektor muamalah, ekonomi dan bisnis kini telah didomi-nasi oleh sistem ribawi, yaitu dengan bermunculannya bank-bank dan lem-baga perkreditan yang mempraktek-kan riba atau pun person-person yang berprofesi sebagai rentenir.

Kedua, waktu terasa pendek. Nabi SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sehingga waktu menjadi terasa pendek.” (HR. Al-Bukhari). Setahun mejadi terasa sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu bagaikan sehari, sehari terasa sejam dan sejam bagai semenit.

Para ulama berbeda pendapat tentang arti lafal taqarub az-zaman (waktu menjadi pendek) dalam hadits di atas. Di antar, di antara pendapat-pendapat tersebut adalah sedikitnya keberkahan di dalam waktu (umur).

Ada juga yang mengatakan cepatnya hari-hari berlalu. Dikarenakan beragamnya sarana transportasi dan komunikasi, sehingga yang jauh menjadi terasa dekat.

Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda, “Hari Kiamat tidak terjadi sehingga fitnah tersebar, banyak kebohongan dan pasar-pasar saling berdekatan.” (HR. Ahmad). Wallahu’alam.